1.
Cara
Mudah Membedakan Klausa dengan Kalimat
Klausa merupakan satuan gramatik yang
terdiri atas S–P baik disertai O, PEL, dan KET maupun tidak. Dengan ringkas,
klausa ialah S, P, (O), (PEL), dan (KET). Tanda kurung menandakan bahwa yang
terletak dalam kurung itu bersifat manasuka, artinya boleh ada, boleh juga
tidak ada (Tarigan, 2001:79). Sedangkan kalimat merupakan gabungan dua kata
atau lebih yang membentuk suatu kesatuan makna minimal terdiri dari subjek dan
predikat, yang di awali dengan hurup kapital dan diakhiri oleh intonasi final.
Jadi cara membedakan klausa dengan kalimat dilihat
dari intonasi finalnya (intonasi final ini berupa, tanda (.), tanda (?), tanda
(!) dan lain sebagainya). Pada klausa tidak terdapat intonasi final, sedangkan
pada kalimat terdapat intonasi final.
Contoh:
1. ibu
pergi ke pasar
Klausa
(karena tidak di awali dengan hurup kapital dan tanda titik atau intonasi
final).
2. Ibu
pergi ke pasar.
Kalimat
( karena di awali dengan hurup kapital dan di akhiri dengan tanda titik).
2.
Cara
Mudah Membedakan Klausa Bebas dan Klausa Terikat
Klausa bebas merupakan klausa utuh
maksudnya memiliki fungsi-fungsi sintaksis yang lengkap. Dikatakan klausa bebas
jika unsur-unsur
fungsinya lengkap dan jika diberi intonasi final dapat menjadi kalimat.
Sedangkan Klausa terikat unsur-unsur fungsinya tidak lengkap.
Contoh:
1. saya
akan pergi kalau di undang
Klausa
“saya akan pergi” unsur-unsur fungsinya
lengkap sehingga disebut sebagai klausa bebas. Sedangkan klausa “kalau di
undang” merupakan sebuah klausa yang tidak lengkap karena tidak memiliki fungsi
subjek. Maka klausa tersebut dikatakan sebagai klausa terikat.
Jadi,
dari contoh tersebut dapat kita ketahui untuk membedkan klausa bebas dan klausa
terikat adalah dilihat dari lengkap atau tidaknya fungsi sintaksis yang
mengisinya.
3.
Cara
Mudah Membedakan Kalimat Majemuk dan Kalimat Bersusun
Kalimat
majemuk merupakan Kalimat yang terdiri dari beberapa klausa bebas. Sedangkan, kalimat
bersusun merupakan kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas dan
sekurang-kurangnya satu klausa terikat.
Contoh:
1.
Raisa belajar di kamar, tetapi ani melihat televisi di ruang keluarga
Kalimat
majemuk di atas terdiri dari beberapa klausa bebas yakni klausa “ raisa belajar
di kamar” dan “ani melihat televisi di ruang keluarga” jika digabungkan
berpotensi menjadi sebuah kalimat majemuk yang menjadi “Raisa belajar di kamar,
tetapi ani melihat televisi di ruang
keluarga.”
2.
Kami mau makan kalau ayah sudah pulang
Kalimat bersususun
diatas terdiri dari satu klausa bebas dan klausa terikat. Klausa “kami mau
makan” statusnya adalah klausa bebas. Sedangkan, klausa “ kalau ayah sudah
pulang” statusnya adalah klausa terikat. Jika digabungkan kedua klausa tersebut
berpotensi menjadi sebuah kalimat bersusun “Kami mau makan kalau ayah sudah
pulang.
Jadi, dari contoh tersebut dapat kita simpulkan untuk mebedakan kalimat
majemuk dan kalimat bersususn dilihat dari klausa penyusunnya. Kalimat majemuk
disusun berdasarkan beberapa klausa bebas. Sedangkan, kalimat bersusun disusun
berdasarkan satu klausa bebas dan sekurang-kurangnya satu klausa terikat.