Mengapa
Allah Sesekali menyebut dirinya AKU dan KAMI?
Dalam
membaca tafsir Al-Qur’an, kita sering menjumpai bahwa Allah menyebut diri-Nya
dengan sebutan, ‘Aku’, dan ‘Kami’. Bagi orang yang telah belajar ilmu Al-Qur’an
dan ilmu bahasa Arab dengan baik, penyebutan semacam ini sudah dapat dimaklumi.
Karena ini merupakan bukti keluasan ilmu tata bahasa Arab.
Namun bagi sebagian kita yang pengetahuan agama kita
masih belum memadai, sebutan seperti ini, tentunya akan menimbulkan tanda tanya
besar. Allah menyebut dirinya dengan sebutan ‘Aku’, itu memang seharusnya.
Karena memang sudah hak-Nya Allah, dan ketika Allah menyebut dirinya dengan
sebutan ‘Kami’, tentu ini akan sangat menggangu keimanan kita, yang memang
masih sangat lemah. Karena dalam kaidah bahasa Indonesia, kata ‘Kami’ bermakna
orang pertama jamak, yang berarti lebih dari satu.
Allah
menggunakan sebutan Aku (Allah) dalam
Al-Qur’an untuk menunjukkan bahwa Allah secara mutlak dan menunjukkan proses
yang dilakukan secara langsung, tanpa melibatkan makhluk. Seperti dalam Al-Qur’an
Surat Al-Baqarah 33 dan Surat Thaha 14 berikut.
قَالَ يَاآدَمُ أَنْبِئْهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ ۖ فَلَمَّا نْبَأَهُمْ بِأَسْمَائِهِمْ قَالَأَ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَ وَالْأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَاتُبْدُونَ وَمَا اتِكُنْتُمْ
Artinya:
Allah berfirman: "Hai Adam,
beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah
diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman:
"Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui
rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu
sembunyikan?"
إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا
أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلاةَ لِذِكْرِي
Artinya:
Sesungguhnya Aku
ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah
salat untuk mengingat-Ku.
Allah menggunakan
sebutan Kami (Allah) dalam Al-Qur’an untuk menunjukkan bahwa Allah dalam
melakukan proses tersebut melibatkan unsur ciptaan yang lainnya. Contohnya,
Allah menciptakan manusia dengan mengutus malaikat untuk meniupkan ruh ke dalam
rahim seorang ibu, setelah itu tumbuhlah janin beberapa bulan lamanya sehingga
menjadi bayi manusia sempurna. Seperti yang dijelaskan dalam Qur’an Surat Al-Mu’minun ayat 12. Selain itu
dalam surat Al-Hijr ayat 9 dalam menurunkan wahyu kepada Rasul-Nya, Allah juga
melibatkan malaikat. Dan Allah menyebut diri-Nya dengan sebutan Kami berikut akan dijelaskan ayat tersebut:
وَلَقَدْخَلَقْنَاالْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ
Artinya:
Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah."(Q.S. Al- mu'minun : 12).
إِنَّا
نَحْنُ نَزَّلْنَ الذِّكْروَإِنَّالَحَ الَهُافِظُونَ
Artinya:
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan
Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya (QS: Al-Hijr Ayat: 9).